Bisnis.com,BANDUNG–Bagaimana cerita dibalik rencana Koperasi Konsumen Praja Sejahtera (KKPS) Jabar menyetor modal ke PT BIJB?
Sekda Jabar yang juga Ketua KPPS Jabar Iwa Karniwa mengatakan pembelian saham PT BIJB tersebut datang setelah pihak PT BIJB mengajukan surat permohonan agar koperasi bisa menyertakan modal di BUMD tersebut.
“Atas dasar surat tersebut kami bahas di rapat pengurus, selanjutnya kami menerima dengan melapor ke Gubernur,” tuturnya pada bisnis, Selasa (13/2/2018).
Iwa mengatakan pihaknya sepakat menyertakan modal sebesar 2% dari total kebutuhan PT BIJB sekitar Rp2,5 triliun atau setara dengan dana sebesar Rp50 miliar. Pihaknya saat ini tinggal menunggu surat balasan dari direksi PT BIJB agar mereka membahas rencana pembelian saham tersebut di RUPS. “Ini jadi dasar direksi membalas surat KPPS,” ujarnya.
Langkah menyetorkan modal ini dinilai Iwa menjadikan KPPS sebagai satu-satunya koperasi di Indonesia yang pertama kali memiliki saham di bandara besar. Pihaknya memutuskan untuk menggelontorkan dana karena ada keuntungan lain selain deviden yang bisa didapat.
“Apakah kita bisa berperan di hal-hal yang bisa dikuasai di bandara seperti jasa cleaning service dan lain-lain,” katanya.
Memiliki anggota 12.800 PNS Iwa merencanakan langkah koperasi ini demi target masuk dalam 5 besar koperasi di Indonesia. Saat ini pihaknya memutarkan dana koperasi hanya pada layanan simpan pinjam sekitar 1500 PNS yang menjadi nasabah.
“Penyetoran modal ini tidak akan mengganggu layanan buat anggota, karena KPPS tak hanya konsumen tapi juga koperasi investasi,” tuturnya.
Pihak KPPS menargetkan dalam waktu 3 tahun PT BIJB yang mengelola Bandara Kertajati bersama AP II sudah bisa menangguk keuntungan dalam waktu 3 tahun. Ini seiring dengan rencana KPPS mencatatkan omzet pada akhir 2018 sebesar Rp100 miliar. “Belum ditambah keuntungan kita mendapat peran lain di bandara,” ujarnya.